Workshop dan Training of Trainer Pendidikan Anti Korupsi sukses dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Mei 2015 hingga Rabu, 7 Mei 2015 bertempat di Kampus II Universitas Ahmad Dahlan. Peserta adalah Mahasiswa PPKn terpilih dari Semester II dan IV sejumlah 30 orang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan TIM sejumlah dua orang, yaitu Sdr. Doni Mariantono dan Sdr. Masagung Dewanto untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa yang telah terpilih. Beliau berdua adalah anggota staf Pencegahan Korupsi DikyanmasKPK
Dihari pertama hingga pererta mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengertian korupsi. Pada hari kedua peserta mempelajari tentang Pemetaan aspirasi dan potensi anti korupsi, membangun model anti korupsi, serta perumusan rancangan mahasiswa anti korupsi. Dihari terakhir peserta mematangkan paparan mengenai mahasiswa beraksi untuk anti korupsi. Semua kegiatan dilaksanakan dengan menyenangkan dan komunikatif.
KPK berharap mahasiswa yang telah dilatih menjadi pendidik anti korupsi ini menyebarkan ilmunya pada rekan-rekan mahasiswa yang lain.
“….Training ini menjadi langkah awal kalian untuk membebaskan Indonesia merdeka dari korupsi, mulai dari diri kalian berlaku jujur, kemudian menyebarkan pada teman-teman kalian dan juga lingkungan sekitar kalian….” Ujar salah satu Tim KPK Masagung Dewanto
Sementara itu Kaprodi PPKn berharap kerjasama antara KPK dan Prodi PPKn terus terjalin.
“Kami berharap dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa terpilih ini bisa bekerja sama dengan KPK dalam kegiatannya.” Ungkap Dra. Sumaryati M.Hum. dalam sambutannya.
Training dari KPK ini berhasil membentuk 30 mahasiswa PPKn UAD menjadi Trainer Anti Korupsi. Mereka mendeklarasikan diri sebagai komunitas dengan mantra “Wang Sinawang Bangjo”. Mantra tersebut memiliki makna tersendiri.
Nama tersebut tercipta atas kesepakatan antara 30 mahasiswa yang menjadi peserta. “Wang sinawang itu berarti memiliki pengertian saling memahami, antara kami dengan masyarakat, masyarakat dengan kami akan saling mengerti. Nah Bangjo itu kan terdiri dari warna merah, kuning dan hijau. Merah melambangkan berani, kita harus mempunyai jiwa berani untuk melakukan sebuah tindakan, tepat dalam memilih keputusan, dan tidak akan terpengaruh oleh tekanan-tekanan dari luar. Kuning memiliki arti sinar, memberi sinar kesejahteraan untuk masyarakat luas. Hijau berarti keadilan dan kebijaksanaan. Kami berharap bisa memberikan kontribusi luar biasa untuk lingkungan dan masyarakat.” Umi Hawa Habibah menjelaskan tentang komunitasnya.
Komunitas Wang Sinawang Bangjo berencana untuk melaksanakan tiga aksi utama, yaitu, sosialisasi, pengajian, dan lomba.