Webinar Nasional Angkat Tema Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis untuk Kemajuan Bangsa

 

 

 

Sabtu, 14 Juni 2025 — Sebuah webinar nasional dengan tema “Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis untuk Kemajuan Bangsa” sukses diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 12.30 WIB hingga selesai. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Sang Surya” sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan. Acara selanjutnya yaitu sambutan yang diberikan oleh ketua HMPS PPKn FKIP UAD Periode 2025/2026 yaitu Aprilia Setianingsih yang menyampaikan harapannya bahwa “Kegiatan seperti ini dapat menjadi titik tolak untuk lebih banyak lagi forum-forum diskusi kritis yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan”, dan dilanjut sambutan oleh Yasir Marzuqi, M.Pd selaku dosen TPM PPKn UAD, serta Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd selaku Kaprodi PPKn UAD.

Webinar ini menghadirkan dua narasumber utama. Narasumber pertama, Prof. Dr. Sumaryati, M.Hum., menyampaikan materi tentang urgensi berpikir kritis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai fondasi dalam menyikapi fenomena sosial dan kebangsaan yang berkembang saat ini.

“Kita harus berpikir kritis dalam menyikapi paham negatif dari globalisasi,” ujar Prof. Sumaryati. Ia juga menantang peserta untuk merenungkan, “Mampukah kita menjadikan keberagaman bukan sebagai alasan pemecah belah bangsa?” Menurutnya, berpikir kritis memiliki karakteristik yang berbeda dari berpikir biasa, yaitu analitis, objektif, reflektif, skeptis, dan logis.

Sementara itu, narasumber kedua, Melyati, S.Sos., membahas implementasi Pancasila sebagai landasan berpikir kritis di lingkungan sekolah. Ia menyoroti pentingnya peran pendidikan, khususnya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dalam membentuk siswa yang kritis dan selektif terhadap informasi.

“Berpikir kritis diharapkan tumbuh dalam diri anak-anak sekolah,” kata Melyati. Ia menambahkan, “Sekolah dan guru harus lebih memperhatikan tingkah laku siswa sebagai bentuk pengawasan, karena mereka masih rentan terhadap pengaruh luar.”

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber, kemudian diakhiri dengan penutupan resmi oleh panitia penyelenggara.

Webinar ini diharapkan mampu memperkuat peran Pancasila sebagai dasar berpikir kritis yang konstruktif, serta mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih aktif dan bijak dalam menghadapi tantangan bangsa di era globalisasi.